Pages

Rabu, 08 Juni 2011

KONSEP DASAR MANUSIA

  • Manusia sebagai makhluk biologis

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Fase- fase tumbuh kembang manusia sejak janin hingga lahir hingga proyeksi perkembangan setelah kelahiran. Fase- fase tersebut mencakup pembuahan, zygot, dan janin. Pada saat janin terbentuk, maka pada saat yang sama Allah memberikan Ruh ke dalam jasad biologis tersebut yang ketika telah bersatu timbulah potensi fsikologis manusia (nafs/insan) serta proyeksi kehidupan pascanatalis .
Untuk dapat memahami tentang hakikat manusia dalam Islam, kita dapat menelusuri terlebih dahulu beberapa istilah yang digunakan oleh al-Qur’an untuk menunjuk manusia. Ada tiga istilah kunci yang digunakan al-Qur’an untuk menunjuk manusia, yaitu al-insan, al-basyar, dan an-nas .
Kata basyar disebut 27 kali dalam seluruh ayat tersebut.Kata basyar memberikan referensi pada manusia sebagai makhluk biologis. Lihatlah bagaimana Maryam berkata, “Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak disentuh basyar (manusia)” .
Dalam ayat yang lain Nabi Muhammad SAW, disuruh Allah menegaskan bahwa secara biologis ia seperti manusia yang lain. “Katakanlah, aku ini manusia biasa (basyar) sepertimu, hanya saja aku diberi wahyu, bahwaTuhan mu ialah Tuhan yang satu” . Dengan demikian, kata basyar selalu dihubungkan dengan sifat-sifat biologis manusia: makan, minum, seks, dan lain-lain .
Dari penjelasan tersebut kita bias melihat bahwa al Quran memberikan isyarat terhadap potensi azasi manusia, yakni potensi biologis (jasmani) dan fsikologis (rohani), yang dapat dirangkum dalam hadis tersebut di atas. Potensi- potensi tersebut dapat teraktualisasi dalam aksi (amal) 2 dimensi, yakni positif dan negative.
http://deninursamsi.wordpress.com/2009/05/16/manusia-sebagai-makhluk-biologis-dan-fsikologis-2/

  • Manusia sebagai makhluk budaya
Budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Secara umum Budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.
JJ. Hoeningman membagi kebudyaan dlm 3 wujud :
a. gagasan
Kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide, gagasan,nilai,norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
b. Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai system sosial, yaitu aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu.sifatnya konkret dapat diamati.
c. Artefak ( karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda yang dapat diraba dan dilihat. 
7 unsur kebudayaan bersifat universal :
a. Sistem perlatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
b. sistem mata pencaharian
c. sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
d. bahasa
e. kesenian
f. sistem pengetahuan
g. sistem religi
Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan.
Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk budaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD). Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes, Gifts for GirlFriend And Skull Belt Buckles.